Glycoproteins Dibuat Sesuai Susunannya
N-Glycosylation Rekayasa, pada teknik baru, secara metabolikal mengganti E. coli dengan menghasilkan hexasaccharide terhubung dengan lipid. Dua enzim C. jejuni
terekayasa (merah muda dan hijau) menempel pada protein (biru) pada
periplasma (antara cytoplasmic dan membran sel). Pada in vitro, glycans
menghiasi dan glycan yang dibuat ditambahkan secara enzimatikal.
Bottom of Form
Sebuah tim internasional untuk
pertama kalinya telah mengolah tipe N-glycoprotein homogen yang
dihasilkan oleh organisme eukaryotic, termasuk didalam manusia, dari
prokaryotes. Pada molekul protein tersebut, gula bercabang dari
komposisi seragam dihubungkan pada arginines khusus.
Pekerjaan ini
dapat mengarahkan pada pengobatan antibodi monoclonal dengan potensi
yang berkembang dengan sedikit efek samping serta dapat memudahkan studi
tentang efek biologis dari protein berbeda pada pola glycosylation-nya,
yang memainkan fungsi penting yang masih belum sepenuhnya dapat
dipahami.
Beberapa kelompok telah mencoba untuk menghasilkan
N-glycoproteins (N-glycans) pada bakteri, yang secara tipikal tidak
meng-glycosylate protein mereka. Seorang mikrobiologist yaitu Markus Aebi pada Swiss Federal Institute of Technology, Zurich, dan para rekan kerjanya sebelumnya telah merekayasa Escherichia coli dengan gen dari Campylobacter jejuni,
bakterium yang menyebabkan gastroenteritis yang tidak biasa mempunyai
kemampuan untuk meng- glycosylate proteinnya. Namun rekayasa E. coli yang membuat glycoproteins dengan suatu immunogenik C. jejuni glycan serta gula bacillosamine yang tidak biasa dan tidak diinginkan terhubung pada protein.
Sekarang ini, Aebi, seorang spesialis protein glycosylation yaitu Lai-Xi Wang pada University of Maryland School of Medicine, dan rekan kerjanya melaporkan untuk pertama kalinya bahwa E. coli dapat direkayasa dengan gen C. jejuni
untuk membuat bacillosamine yang bebas N-glycoproteins dimana dapat
dielaborasikan secara enzimatik kedalam nonimmunogenic eukaryote bertipe
N-glycoproteins dengan glycans terkostumasi (Nat. Chem. Biol., DOI: 10.1038/nchembio.314). Mereka melakukan ini dengan memproduksi N-glycoproteins pada C. Jejuni dalam sel rekayasa E. coli, memurnikan mereka, lalu menukar glycans mereka bagi eukaryotic.
N-glycoproteins
homogen dapat juga dibuat dengan cara lain, seperti sintesis kimiawi
atau dengan ekspresi pada ragi rekayasa. Akan tetapi sintesis kimiawi
sangatlah menantang dan membutuhkan waktu. Serta Aebi dan Wang
mempercayai pendekatan bakterial akan sangat cepat, dan menghasilkan
lebih tinggi dari pada menciptakan mereka pada peragian, yang mana
eukaryotes.
Seperti contoh, ragi telah direkayasa secara berbeda
bagi tiap-tiap tipe glycan (glycoform), diman metode barunya “akan
memiliki tingkat fleksibilitas untuk menghasilkan serangkaian glycoforms
homogen dengan menggunakan satu tipe E. Coli terekayasa,”
kata Wang. “Lebih lanjut, hal ini juga akan menghasilkan glycoforms
tidak alamiah dimana sistem raginya tidak mampu untuk memproduksi.”
Pendekatan ragi ini dikontrol oleh Merck & Co. Sebagai suatu hasil
dari akuisisi pada tahun 2006 dari perusahaan biotech GlycoFi, yang
mengembangkannya.
Seorang spesialis bakterial N-glycosylation yaitu Christine M. Szymanski pada
University of Alberta, di Edmonton, mengatakan bahwa studi baru ini
menunjukkan “seseorang yang untuk pertam kalinya telah mampu
menggunakan suatu sistem bakterial untuk mensintesis eukaryotic homogen
N-yang terhubung dengan glycoprotein. Ada sistem yang lainnya telah
digunakan untuk hal ini, namun mereka menghadapi permasalahan. Yang satu
ini menunjukkan janji yang banyak namun memerlukan pengembangan lebih
lanjut untuk membuat sistemnya memungkinkan secara komersil.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar