Minggu, 20 Mei 2012

semen

Semen Portland

Ditulis oleh Suparni Setyowati Rahayu pada 03-08-2009
Semen portland adalah suatu bahan konstruksi yang paling banyak dipakai serta merupakan jenis semen hidrolik yang terpenting. Penggunaannya antara lain meliputi beton, adukan, plesteran,bahan penambal, adukan encer (grout) dan sebagainya.Semen portland dipergunakan dalam semua jenis beton struktural seperti tembok, lantai, jembatan, terowongan dan sebagainya, yang diperkuat dengan tulangan atau tanpa tulangan. Selanjutnya semen portland itu digunakan dalam segala macam adukan seperti fundasi,telapak, dam,tembok penahan, perkerasan jalan dan sebagainya.Apa bila semen portland dicampur dengan pasir atau kapur, dihasilkan adukan yang dipakai untuk pasangan bata atau batu,atau sebagai bahan plesteran untuk permukaan tembok sebelah luar maupun sebelah dalam.
Bilamana semen portland dicampurkan dengan agregat kasar (batu pecah atau kerikil). dan agregat halus (pasir) kemudian dibubuhi air,maka terdapatlah beton. Semen portland didefinisikan sesuai dengan ASTM C150, sebagai semen hidrolik yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang pada umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama dengan bahan utamanya. Perbandingan-perbandingan bahan utama dari semen portland adalah sebagai berikut:
gb7921
Dengan mundurnya kerajaan Romawi, beton tidak dipakai lagi.Langkah pertama terhadap perkenalan kembali adalah pada kira-kira tahun 1790, pada waktu itu seorang Inggris bernama J. Smeaton menemukan bahwa jika kapur yang mengandung lempung dibakar,bahan itu akan mengeras didalam air. Semen ini menyerupai jenis semen yang telah dibuat oleh bangsa Romawi. Penyelidikan lebih lanjut oleh J. Parker dalam dasawarsa yang sama menjurus pada pembuatan semen alam hidrolik secara komersial, yang secara luas digunakan pada permultan abad ke-19 di Inggris dan kemudian di Perancis.
Jembatan pertama yang dibuat dengan beton tak bertulang dilaksanakan di Souillac di Perancis pada tahun 1816. Pembuatan semen hidrolik yang lebih maju, yang dapat lebih dipercaya, dilakukan oleh Joseph Aspdin, seorang tukang batu dari Inggris pada tahun 1824.Hasilnya disebut semen portland oleh karena rupanya sama seperti batu bangunan yang ditemukan dipulau Portland, dekat pantai Dorset. Sampai akhir abad ke 19 semen portland telah banyak di export ke lain-lain negara di Dunia.
Pabrik semen portland yang dibuka pertama kali di luar Inggris,adalah di Perancis dalam tahun 1855, dan di USA dalam tahun 1871. Di Indonesia kita telah punya pabrik-pabrik semen – portland modern dengan mutu internasional di tempat-tempat:
1.SUMATERA, di Padang, yakni Pabrik Semen Indarung I, Indarung II, Indarung III dan Pabrik Semen Baturaja.
2.JAWA, Pabrik Semen Gresik, Semen Cibinong, Indo Cement,Pabrik Semen Nusantara.
3.SULAWESI, Pabrik Semen Tonasa

heatexchanger

Perawatan Boiler dan Pemanas Fluida Termis


Tugas dan pemeriksaan berkala pada bagian luar boiler. Seluruh pintu akses dan bidang kerja harus dirawat kedap udara dengan 362 menggunakan paking yang efektif. Sistem cerobong asap harus memiliki sambungan yang tertutup secara efektif dan bila perlu diisolasi.
Shell boiler dan bagiannya harus terisolasi dengan baik dan harus dipastikan bahwa isolasinya sudah cukup. Jika isolasi yang digunakan pada boiler, pipa dan silinder air panas dipasang beberapa tahun yang lalu, hampir dipastikan isolasinya sudah tipis walaupun tampaknya dalam kondisi baik. Perlu diingat bahwa isolasi tersebut terpasang ketika biaya bahan bakar sangat rendah. Penambahan ketebalan akan lebih baik.
Di akhir waktu pemanasan/pemakaian, selama musim panas, boiler harus di tutup sepenuhnya dan permukaan dalam ditutup sepenuhnya dengan plat dengan sisipan dessicant. (Hanya diterapkan untuk boiler yang tidak dioperasikan diantara waktu pemanasan/ pemakaian).

Meningkatkan steam dan air panas boiler

Kotoran dalam air boiler yang terkumpul dalam boiler, memiliki batasan konsentrasinya yang bergantung pada jenis dan beban boiler. Blow down boiler harus diminimalkan, tetapi ketentuan densitas air harus dijaga. Panas dari air blow down sebaiknya dimanfaatkan.
Dalam steam boiler, apakah pengolahan air cukup untuk mencegah pembentukan foaming (pembentukan busa/buih) atau priming dan konsekuensinya membawa kelebihan air dan bahan kimia kedalam sistem steam? Untuk steam boiler, apakah pengendalian otomatis permukaan air bekerja? Adanya pipa interkoneksi dapat menjadi sangat berbahaya. Apakah pengecekkan telah dilakukan secara berkala terhadap kebocoran udara di sekitar boiler, pintu atau antara boiler dan cerobong asap? Yang disebutkan pertama akan mengurangi efisiensi, yang disebutkan kemudian dapat menurunkan kualitas kekeringan steam dan mendorong terjadinya kondensasi, korosi, dan Smutting.
diperlukan perbandingan bahan bakar/udara disetel. Detektor dan alat kontrol yang ada sebaiknya diberi label dan diperiksa secara berkala. Tampilan kunci pengaman harus memiliki penyetel manual dan alarm. Harus dilakukan pengujian, atau pemasangan indikator permanen pada
burner untuk memantau kondisi kondisi tekanan/suhu operasi.
Dalam boiler yang berbahan bakar minyak atau gas, kabel-kabel sistim fussible link untuk mematikan/shutdown jika ada kebakaran atau pemanasan berlebih yang melintasi jalan yang dilewati karyawan, harus ditempatkan pada posisi di atas kepala. Fasilitas emergency shutdown diletakkan pada pintu keluar ruang boiler.
gb5-10

katalis

Katalis baru bagi pembuangan diesel


Para peneliti di Amerika Serikat telah menunjukkan bahwa perovskites – suatu kelas campuran mineral oksida – dapat bekerja sebaik platinum pada tipe tertentu dari pengubah katalitis dalam memindahkan polutan dari pembuangan diesel. Temuan ini pada akhirnya dapat menghasilkan pengubah katalitis yang murah dan lebih sempurna bagi  mesin diesel yang tidak bergantung pada kelompok metal platinum yang mahal dan jarang.
Pembuangan kendaraan bermotor merupakan pengotor utama
Salah satu polutan utama yang perlu utuk dipindahkan dari pembuangan kendaraan bermotor adalah percampuran NO dan NO2, selanjutnya disebut sebagai NOx, yang mana dapat diubah menjadi kurang berbahaya dengan mengurangi gasnya menjadi nitrogen. Namun dikarenakan mesin diesel bekerja ‘condong’ – artinya adanya kelebihan oksigen pada campuran bahan bakarnya – lingkungan yang kaya akan oksigen membuat langkah pengurangannya ini menjadi sulit. Salah satu solusi adalah perangkap kecenderungan nitrogen. Disini, NO dioksidasikan secara katalitis menjadi NO2, dimana kemudian  digabungkan secara kimiawi dengan suatu alkali atau komponen alkalin bumi guna membentuk metal nitrat dan nitrit. Sekali sistem penyimpanan disturasikan maka mesin mengubah menjadi bahan bakar yang mampu terbakar, memungkinkan persenyawaan nitrogen dikurangi oleh hidrokarbon dari bahan bakar, dengan membentuk gas nitrogen yang nantinya dikelurakan.
Oksidasi NO menjadi NO2 memerlukan suatu kalatis kelompok metal platinum, seperti apa yang dilakukan bahan bakar yang diperkaya dengan siklus reduksi, dimana hidrokarbon dioksidasikan guna menghilangkan oksigen dari pembuangan untuk memungkinkan langkah pengurangan. Beberapa metal tersebut, bagaimanapun, sangatlah mahal dan jarang. Sekarang ini, sebuah tim para ilmuwan pada General Motors Global Research and Development di Michigan telah menunjukkan bahwa beberapa katalis yang berbasis perovskite mengoksidasi La1-X SrXCoO3 dan La1-xSrxMnO3 dapat mengubah NO menjadi NO2 pada simulasi pembuangan diesel yang mana sama efisiennya dengan platinum. Oksidasi tersebut, kata anggota tim yaitu Wei Li, sangatlah sederhana untuk diproduksi dan diproses serta jauh lebih murah dan lebih tahan lama pada keadaan panas ketimbang platinum.
Katalis baru ini kurang efisien pada pengoksidasian hidrokarbon dan rawan terhadap ‘keracunan sulfur’ – deaktifasian oleh keberadaan sulfur pada bahan bakarnya. Bagaimanapun juga, tim peneliti ini menemukan bahwa keberadaan palladium membantu mengatasi permasalahan tersebut.
Li mengatakan bahwa tim ini sedang bekerja untuk mengklarifikasikan secara tepat bagaimana katalis bekerja, dan sementara waktu akan memelajari kinerjanya pada pembuangan diesel yang sesungguhnya.
Justin Hargreaves, seorang ahli katalis dari University of Glasgow di Inggris, menjelaskan penelitian ini sebagai ‘suatu pekerjaan yang menarik.’ Hargreaves menambahkan bahwa, ‘Penelitian mengenai katalis perovskite yang dipelajari menunjukkan aktifitas yang lebih tinggi dari pada platinum komersial berbasis katalis dibawah kondisi signifikan secara istechnologis screening sebenarnya, seperti aplikasi sistem perovskite yang digabungkan dengan palladium untuk katalis perangakap kecondongan NOx.’

glicoproteins

Glycoproteins Dibuat Sesuai Susunannya


Diadaptasi dari Nat. Chem. Biol.
N-Glycosylation Rekayasa, pada teknik baru, secara metabolikal mengganti E. coli dengan menghasilkan hexasaccharide terhubung dengan lipid. Dua enzim C. jejuni terekayasa (merah muda dan hijau) menempel pada protein (biru) pada periplasma (antara cytoplasmic dan membran sel). Pada in vitro, glycans menghiasi dan glycan yang dibuat ditambahkan secara enzimatikal.
Bottom of Form
Sebuah tim internasional untuk pertama kalinya telah mengolah tipe N-glycoprotein homogen yang dihasilkan oleh organisme eukaryotic, termasuk didalam manusia, dari prokaryotes. Pada molekul protein tersebut, gula bercabang dari komposisi seragam dihubungkan pada arginines khusus.
Pekerjaan ini dapat mengarahkan pada pengobatan antibodi monoclonal dengan potensi yang berkembang dengan sedikit efek samping serta dapat memudahkan studi tentang efek biologis dari protein berbeda pada pola glycosylation-nya, yang memainkan fungsi penting yang masih belum sepenuhnya dapat dipahami.
Beberapa kelompok telah mencoba untuk menghasilkan N-glycoproteins (N-glycans) pada bakteri, yang secara tipikal tidak meng-glycosylate protein mereka. Seorang mikrobiologist yaitu Markus Aebi pada Swiss Federal Institute of Technology, Zurich, dan para rekan kerjanya sebelumnya telah merekayasa Escherichia coli dengan gen dari Campylobacter jejuni, bakterium yang menyebabkan gastroenteritis yang tidak biasa mempunyai kemampuan untuk meng- glycosylate proteinnya. Namun rekayasa E. coli yang membuat glycoproteins dengan suatu immunogenik C. jejuni glycan serta gula bacillosamine yang tidak biasa dan tidak diinginkan terhubung pada protein.
Sekarang ini, Aebi, seorang spesialis protein glycosylation yaitu Lai-Xi Wang pada University of Maryland School of Medicine, dan rekan kerjanya melaporkan untuk pertama kalinya bahwa E. coli dapat direkayasa dengan gen C. jejuni untuk membuat bacillosamine yang bebas N-glycoproteins dimana dapat dielaborasikan secara enzimatik kedalam nonimmunogenic eukaryote bertipe N-glycoproteins dengan glycans terkostumasi (Nat. Chem. Biol., DOI: 10.1038/nchembio.314). Mereka melakukan ini dengan memproduksi N-glycoproteins pada C. Jejuni dalam sel rekayasa E. coli, memurnikan mereka, lalu menukar glycans mereka bagi eukaryotic.
N-glyco­proteins homogen dapat juga dibuat dengan cara lain, seperti sintesis kimiawi atau dengan ekspresi pada ragi rekayasa. Akan tetapi sintesis kimiawi sangatlah menantang dan membutuhkan waktu. Serta Aebi dan Wang mempercayai pendekatan bakterial akan sangat cepat, dan menghasilkan lebih tinggi dari pada menciptakan mereka pada peragian, yang mana eukaryotes.
Seperti contoh, ragi telah direkayasa secara berbeda bagi tiap-tiap tipe glycan (glycoform), diman metode barunya “akan memiliki tingkat fleksibilitas untuk menghasilkan serangkaian glycoforms homogen dengan menggunakan satu tipe E. Coli terekayasa,” kata Wang. “Lebih lanjut, hal ini juga akan menghasilkan glycoforms tidak alamiah dimana sistem raginya tidak mampu untuk memproduksi.” Pendekatan ragi ini dikontrol oleh Merck & Co. Sebagai suatu hasil dari akuisisi pada tahun 2006 dari perusahaan biotech GlycoFi, yang mengembangkannya.
Seorang spesialis bakterial N-glycosylation yaitu Christine M. Szymanski pada University of Alberta, di Edmonton, mengatakan bahwa studi baru ini menunjukkan  “seseorang yang untuk pertam kalinya telah mampu menggunakan suatu sistem bakterial untuk mensintesis eukaryotic homogen N-yang terhubung dengan glycoprotein. Ada sistem yang lainnya telah digunakan untuk hal ini, namun mereka menghadapi permasalahan. Yang satu ini menunjukkan janji yang banyak namun memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk membuat sistemnya memungkinkan secara komersil.”

Jig Dan Fikture


I.Jig dan Fixture
Jig dan fixture adalah alat pemegang benda kerja produksi yang digunakan dalam rangka membuat penggandaan komponen secara akurat.

Jig adalah  peralatan khusus yang memegang, menyangga atau ditempatkan pada komponen yang akan dimesin, alat bantu produksi yang dibuat sehingga ia tidak hanya menempatkan dan memegang benda kerja tetapi juga mengarahkan alat potong ketika operasi berjalan. Jig biasanya dilengkapi dengan bushing baja keras untuk mengarahkan mata gurdi/bor (drill) atau perkakas potong lainnya. Jig yang kecil tidak dipasang pada meja kempa gurdi (drill press table), tapi untuk diameter penggurdian diatas 0,25 inchi, jig perlu dipasang dengan kencang pada meja.

Jenis-jenis jig
Jig pada dasarnya hampir sama untuk setiap operasi pemesinan, perbedaannya hanya dalam ukuran dan bushing yang digunakan.

1.Jig Bor.
   Jig bor digunakan untuk mengebor lobang yang besar untuk digurdi atau ukurannya aneh
 (pengkasaran )
2.Jig Gurdi.
   Jig gurdi digunakan untuk menggurdi (drilling), meluaskan lobang (reaming), mengetap,
   chamfer, counterbore, reverse spotface atau reverse countersink.
   Jig gurdi bisa dibagi atas 2 tipe umum yaitu:
a.       Jig tipe terbuka adalah untuk operasi sederhana dimana benda kerja dimesin pada hanya satu sisi.
b.      Jig tipe tertutup atau kotak digunakan untuk komponen yang dimesin lebih dari satu sisi.
3. Jig template adalah jig yang digunakan untuk keperluan akurasi. Jig jenis ini bisa                 mempunyai bushing atau tidak.

4.Jig plate adalah jig sejenis dengan template, perbedaannya hanya jig jenis ini mempunyai klem untuk memegang benda kerja.
5.Jig sandwich adalah bentuk jig plate dengan pelat bawah. Jig jenis ini ideal untuk komponen yang tipis atau lunak yang mungkin bengkok atau terlipat pada jig jenis lain.
6.Jig angle plate (pelat sudut) digunakan untuk memegang komponen yang dimesin pada sudut tegak lurus terhadap mounting locatornya (dudukan locator) yaitu dudukan untuk alat penepatan posisi benda kerja.


 Jig Pelat Sudut                          Jig pelat Modifikasi
7.Jig kotak atau jig tumble  mengelilingi benda,Jig ini memungkinkan komponen  dimesi pada             setiap permukaan tanpa memposisikan ulang benda kerja pada jig.
8.Jig Channel adalah bentuk paling sederhana dari jig kotak (gambar 11). Komponen dipegang diantara dua sisi dan dimesin dari sisi ketiga.
9.Jig daun (leaf) adalah jig kotak dengan engsel daun untuk kemudahan pemuatan dan pelepasan Jig daun  lebih kecil dari jig kotak.
10.Jig indexing digunakan untuk meluaskan lobang atau daerah yang dimesin disekeliling komponen .Untuk melakukan ini, jig menggunakan komponen sendiri atau pelat referensi dan sebuah plunger. Jig indexing yang besar disebut juga jig rotary.
11.Jig Trunnion adalah jenis jig rotary untuk komponen yang besar atau bentuknya aneh.            Komponen pertama-tama diletakkan didalam kotak pembawa dan kemudian dipasang pada trunnion.
12.Jig pompa adalah jig komersial yang mesti disesuaikan oleh pengguna. Pelat yang diaktifkan oleh tuas membuat alat ini bisa memasang dan membongkar bendakerja dengan cepat.



13.Jig multistation (stasion banyak) mempunyai bentuk seperti gambar di bawah. Ciri utama   jig ini adalah cara menempatkan benda kerja. Ketika satu bagian menggurdi, bagian lain meluaskan lubang (reaming) dan bagian ketiga melakukan pekerjaan counterbore. Satsion akhir digunakan untuk melepaskan komponen yang sudah selesai dan mengambil komponen yang baru.


 Jig multistation


Fixture adalah peralatan produksi yang menempatkan, memegang dan menyangga benda kerja secara kuat sehingga pekerjaan pemesinan yang diperlukan bisa dilakukan dengan baik. Blok ukur atau feeler gauge digunakan pada fixture untuk referensi atau setelan alat potong ke benda kerja . Fixture harus dipasang tetap ke meja mesin dimana benda kerja yang diletakkan.


Jenis-jenis fixture
Jenis fixture dibedakan terutama oleh bagaimana alat bantu ini dibuat. Perbedaan utama dengan jig adalah beratnya. Fixture dibuat lebih kuat dan berat dari jig dikarenakan gaya perkakas yang lebih tinggi.
1.Fixture pelat adalah bentuk paling sederhana dari fixture. Fixture dasar dibuat dari pelat datar yang mempunyai variasi klem dan locator untuk memegang dan memposisikan benda kerja. Konstruksi fixture ini sederhana sehingga bisa digunakan pada hampir semua proses pemesinan.
2.Fixture pelat sudut adalah variasi dari fixture pelat. Dengan fixture  ini, komponen dimesin pada sudut tegak lurus terhadap locatornya. Jika sudutnya selain 90 derjat, fixture pelat sudut yang dimodifikasi bisa digunakan.
                                                                         Fixture pelat sudut

3.Fixture vise-jaw, digunakan untuk pemesinan komponen kecil . Dengan alat ini, vise jaw standar digantikan dengan jaw yang dibentuk sesuai dengan bentuk komponen.
4.Fixture indexing mempunyai bentuk yang hampir sama dengan jig indexing. Fixture jenis ini digunakan untuk pemesinan komponen yang mempunyai detail pemesinan untuk rongga
yang detil.

Fixture indek

5.Fixture multistation, adalah jenis fixture untuk kecepatan tinggi, volume produksi tinggi dimana siklus pemesinan kontinyu. Fixture duplex adalah jenis paling sederhana dari jenis ini dimana hanya ada dua stasiun . Mesin tersebut bisa memasang dan melepaskan benda kerja ketika pekerjaan pemesinan berjalan. Misal, ketika pekerjaan pemesinan selesai pada stasiun 1, perkakas berputar dan siklus diulang pada stasiun 2. Pada saat yang sama benda kerja dilepaskan pada stasiun 1 dan benda kerja yang baru dipasang.
6.Fixture profil, digunakan mengarahkan perkakas untuk pemesinan kontur dimana mesin secara normal tidak bisa melakukan.
Klasifikasi Fixture
Fixture biasanya diklasifikasikan berdasarkan tipe mesin yang menggunakannya. Misal, fixture yang digunakan pada mesin milling disebut fixture milling. Fixture bisa juga diklasifikasikan dengan subklasifikasi. Misal, jika pekerjaan yang dilakukan adalah milling stradle maka fixture disebut straddle milling fixture.
Berikut ini adalah list operasi produksi yang menggunakan fixture:
·          Assembling Lapping
·          Boring Milling
·          Broaching Planing
·          Drilling Sawing
·          Forming Shaping
·          Gauging Stamping
·          Grinding Tapping
·          Heat treating Testing
·          Honing Turning
·          Inspecting Welding

                                                                                                     
II.Mesin Ketam

1) Pengenalan umum dan perlengkapan mesin ketam perata (surfacer)
Bagian-bagian utama mesin ketam perata
Pada umumnya konstruksi mesin ketam perata terdiri dari:
a) Rangka badan
b) Meja muka dan meja belakang
c) Sumbu ketam
d) Motor

Perlengkapan yang digunakan antara lain :
a. Pengantar
b. Pengatur naik dan turun meja
c. Tudung pengaman
2) Spesifikasi mesin ketam perata :
Pekerjaan pokok mesin ketam perata adalah mengetam ratadan lurus pada permukaan kayu serta mengetam rata dan lurus pada siku-siku sisi tebal.
Ukuran mesin ketam ditentukan oleh panjang sumbu ketam (umumnya 100 mm sampai dengan 900 mm). Putaran mesin ketam perata antara 3.500 Rpm sampai 5.000 Rpm. Jenis mesin yang tersedia adalah mesin ketam perata tunggal dan mesin ketam perata  kombinasi.
Syarat-syarat dari mesin ketam perata yang dapat dipakai membuat sponing ialah:
·         Meja muka mempunyai lengan-lengan atau lebih besar ke kiri dari meja belakang.
·         Ujung pisau sebelah kiri menonjol ke kiri dari as pemegang pisau (cutter head) 0,4 mm – 0,8 mm dari meja belakang.

Ketentuan:
·         Pisau yang terbuka hanya selebar kayu yang akan diketam ditambah ½ cm.
·         Kayu yang boleh diketam ialah yang panjangnya lebih dari 30 cm.
·         Jangan mengetam dengan pisau ketam yang tumpul.

Penggunaan pokok mesin ketam perata untuk pekerjaan mengetam rata dan lurus permukaan kayu serta mengetam rata dan lurus pada siku-siku sisi tebal. Pekerjaan lain yang dapat selesaikan adalah mengetam miring, mengetam sponing, mengetam tirus, mengetam cowakan dan mengetam kepala kayu.

Mesin Ketam/Serut (Planner)

Berfungsi untuk menghaluskan sisi kayu setelah proses penggergajian. Mesin ketam standar bekerja dengan menghaluskan permukaan satu demi satu sisi kayu. Hanya satu meja kerja yang terdapat pisau penyerut. Pada perkembangannya mesin ini bisa sekaligus menyerut 4 sisi kayu dan dikombinasi dengan jenis pisau lainnya.


Poros pisau terpasang horisontal dengan meja penghantar vertikal. Hasil kerja dari mesin ini harus menjadi ukuran final yang tidak mungkin lagi dikurangi kecuali dengan amplas. Hasil permukaan dari kerja mesin ini akan halus, lebih halus dari mesin gergaji karena tidak akan terdapat cuttermark sebesar gergaji.



gambar mekanisme







III.Mesin Gurdi

Biasanya di bengkel atau workshop proses gurdi dinamakan proses bor, walaupun istilah ini sebenarnya kurang tepat. Proses gurdi dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill).Sedangkan proses bor (boring) adalah proses meluaskan/memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor (boring bar) yang tidak hanya dilakukan pada Mesin Gurdi, tetapi bisa dengan Mesin Bubut, Mesin Frais, atau Mesin Bor.


Proses gurdi digunakan untuk pembuatan lubang silindris.

Karakteristik proses gurdi :
·          Beram harus keluar dari lubang yang dibuat.
·          Beram yang keluar dapat menyebabkan masalah ketika ukurannya besar dan atau  kontinyu.
·          Proses pembuatan lubang bisa sulit jika membuat lubang yang dalam.
·          Untuk pembuatan lubang dalam pada benda kerja yang besar, cairan pendingin dimasukkan ke permukaan potong melalui tengah mata bor.

1. Mesin Gurdi (Drilling Machine)
Gurdi adalah sebuah pahat pemotong yang ujungnya berputar dan memiliki satu atau beberapa sisi potong dan galur yang berhubungan continue disepanjang badan gurdi. Galur ini, yang dapat lurus atau helix, disediakan untuk memungkinkannya lewatnya serpihan atau fluida pemotong. Meskipun gurdi pada umumnya memiliki dua galur, tetapi mungkin juga digunakan tiga atau empat galur, maka gurdi kemudian dikenal sebagai penggurdi inti. Penggurdi semacam ini tidak dipakai untuk memulai sebuah lubang, melainkan untuk meluaskan lubang atau menyesuaikan lubang yang telah digurdi atau diberi inti. Mesin yang digunakan untuk melakukan proses gurdi adalah Mesin Gurdi/Drilling Machine. Proses pembuatan lubang bisa dilakukan untuk satu pahat saja atau dengan banyak pahat . Dalam proses produksi pemesinan sebagian besar lubang dihasilkan dengan menggunakan Mesin Gurdi.

“ Proses pembuatan lubang dengan Mesin Gurdibisa dilakukan satu per satu atau dilakukan untuk banyak sekaligus”.

2. Jenis-jenis Mesin Gurdi
Mesin Gurdi dikelompokkan menurut konstruksi, umumnya :
·         Mesin Gurdi portable
·         Mesin Gurdi peka
>Pasangan bangku
       >Pasangan lantai
·          Mesin Gurdi vertical
>Tugas ringan
      >Tugas berat
      >Mesin Gurdi gang (kelompok
·         Mesin Gurdi radial
·         Mesin Gurdi turet
·         Mesin Gurdi spindel jamak
>Unit tunggal
      >Jenis perpindahan
·         Mesin Gurdi produksi otomatis
>Meja pengarah
      >Jenis perpindahan
·         Mesin Gurdi lubang dalam


Sumber
ft.unsada.ac.id/wpcontent/uploads/2008/04/bab9pp2.pdf

{ margin:0; background:#cccccc; color:#000000; text-align: center; }